Saturday, August 21, 2010

21 Korban Tewas dan Terluka Warnai Suasana Ramadhan Kaum Muslim Xinjiang

Sebuah ledakan terjadi di wilayah Xinjiang, Cina, yang mayoritas pendudukannya adalah kaum Muslim dari suku Uighur. Akibat ledakan itu 7 orang meninggal dan 14 orang lainnya terluka. Polisi telah menangkap tersangka di lokasi ledakan, di pinggiran kota Aksu, ujung barat Xinjiang. Dan kini polisi sedang melakukan investigasi atas insiden tersebut.
Kantor berita “Xinhua” mengatakan bahwa ledakan terjadi pada kendaraan roda tiga yang sedang berada di atas jembatan. Namun kantor berita itu tidak menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab ledakan, apakah akibat sebuah serangan atau tidak?!
Akan tetapi Pusat Informasi tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi yang berkantor pusat di Hong Kong, mengutip dari sejumlah penduduk lokal yang mengatakan: “Sudah dinyatakan darurat militer, dan sejumlah aparat polisi bersenjata telah bertebaran di jalan-jalan kota”. Dan dikatakan pula bahwa “Insiden ini terjadi setelah penghapusan sejumlah pesan yang diposting oleh penduduk setempat di internet.”
Pada bulan Juli 2009 telah terjadi kerusuhan etnis antara warga Muslim Uighur dan Han (kelompok etnis Cina yang mayoritas) di Urumqi, ibukota Xinjiang. Kerusuhan itu mengakibatkan 200 orang meninggal, dan melukai 1.700 orang, menurut angka resmi yang dikeluarkan pemerintah Cina.
Jumlah suku Uighur di Cina sekitar delapan juta orang. Mereka adalah kaum Muslim berbahasa Turki. Mereka adalah penduduk asli di wilayah ini. Akan tetapi, di bawah kendali pemerintah Beijing, bahasa, budaya dan agama mereka dibatasi. Artinya mereka ini dijadikan budak di rumah sendiri.
Namun saat ini, jumlah mereka kurang dari setengah penduduk Xinjiang setelah beberapa dekade berlangsung gelombang migrasi bagi mayoritas suku Han yang berasal dari bagian wilayah Cina yang lain (mediaumat.com, 21/8/2010).

0 komentar:

Post a Comment