Selama
dua tahun pemerintahan masa Bupati Lamongan Fadeli dan Wabup Amar Saifudin,
pertumbuhan ekonomi di Kota Soto ini selalu mencatatkan angka positif. Bahkan
pertumbuhan ekonomi Lamongan selalu diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Lamongan mencapai 6,89 persen dan di tahun
2011 kembali naik menjadi 7,08 persen. Pertumbuhan ekonomi Lamongan ini diatas
angka nasional tahun 2011 yang sebesar 6,5 persen.
Tingginya
angka pertumbuhan ekonomi di Lamongan ini bukan berarti pemerintah daerah
berhenti berinovasi. Bupati Fadeli menegaskan akan menjadikan tingginya
pertumbuhan ekonomi ini berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa dinikmati semua masyarakat Lamongan di seluruh
pelosok. Karena itulah fokus utama pembangunan di Lamongan adalah
aksestabilitas dan kualitas.
Yakni
peningkatan kuantitas akses masyarakat, baik infrastruktur maupun akses
pendidikan dan kesehatan. Kemudian peningkatan kualitas akses infrastruktur,
pendidikan serta kesehatan. Hal ini bukan hanya menjadi komitmen pemerintah
daerah semata. Namun juga telah menjadi komitmen bersama mitra di DPRD
Lamongan.
Komitmen perluasan akses untuk
masyarakat ini mencatatkan kinerja positif Pemkab Lamongan dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Sejahtera itu bermakna bisa meningkatkan taraf
pendidikan, kesehatan dan pendapatan yang oleh PBB diterjemahkan sebagai human
development index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selama dua tahun
terakhir, IPM di Lamongan selalu mengalami kenaikan.
Di
bidang pendidikan, akses untuk masyarakat miskin diperluas dengan
mengalokasikan 20 persen kuota di setiap sekolah untuk siswa dari keluarga
tidak mampu. Bukan hanya untuk sekolah dengan status Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI) saja, namun di semua SMP, SMA, dan SMK Negeri
reguler di Lamongan wajib menyediakan kuota 20 persen siswa tidak mampu bebas
dari biaya pendidikan apapun.
Perluasan
akses masyarakat dibidang kesehatan diwujudkan dengan tetap dijalankannya
program rawat jalan gratis di semua Puskesmas. Sementara bagi masyarakat yang
tidak mampu, selain alokasi anggaran melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal), pemerintah daerah juga
mengalokasikan anggaran di APBD sebesar Rp 2 Miliar melalui program
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi mereka yang belum tercover dalam data
Jamkesmas.
Pembangunan
infrastruktur jalan untuk mepercepat akses transportasi masyarakat juga menjadi
prioritas utama. Bukan hanya kuantitas, namun juga kualitasnya. Tahun ini
Bupati Fadeli menargetkan jalan dengan kondisi baik di Lamongan bisa mencapai
80 persen. Di Lamongan sendiri panjang jalan nasional/provinsi mencapai 126,36
kilometer, panjang jalan kabupaten 346,732 kilometer dan panjang jalan poros
desa strategis mencapai 168 ribu kilometer.
Target
itu diwujudkan dengan dilaksanakannnya kegiatan pembangunan jalan sepanjang
84,967 kilometer di tahun ini. Sehingga di akhir tahun nanti diprediksi jalan
dalam kondisi baik bisa mencapai 282.587 kilometer. Sementara jalan dalam
kondisi kurang baik akan tersisa hanya 64,145 kilometer.
Bidang
pengairan ini juga menjadi prioritas karena terkait erat dengan banyak bidang
lain seperti pertanian dan industri. Terlebih kontribusi terbesar dari 9 sektor
Pendapatan Regional Domestik Buto (PDRB) Lamongan adalah sektor pertanian
sebesar 44,48 persen disusul sektor perdagangan sebesar 31,99 persen.
Tahun
ini, dengan anggaran Rp 10 miliar, dua waduk besar dinormalisasi, yakni Waduk
German/Sugio dan Waduk Balonggangga/Sukodadi. Selain itu, delapan waduk lainnya
juga dinormalisasi. Yakni Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung
(Sarirejo), Waduk Semampirejo (Sambeng), Waduk Jogo (Sarirejo), Waduk Slatung (Kembangbahu),
Waduk Ringinanom (Mantup), Waduk Cerokan (Kedungpring), Waduk Cacing
(Sarirejo).
Di tahun 2010, IPM Lamongan
berada di angka 69,63. Kemudian di akhir tahun 2011 lalu, IPM Lamongan kembali
naik menjadi 69,95. Pendapatan perkapita masyarakat Lamongan juga menunjukkan
tren peningkatan, jika di tahun 2010 sebesar Rp 9.474.775, di tahun 2011 naik
menjadi Rp 10.393.825. Capaian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan selalu menjadi filosofi Pemkab Lamongan dalam bekerja. Baik di masa kini maupun di masa-masa mendatang. Semakin Jaya Lamonganku.....
0 komentar:
Post a Comment