Tuesday, June 12, 2012

Pertumbuhan Ekonomi Lamongan Semakin Meningkat


Selama dua tahun pemerintahan masa Bupati Lamongan Fadeli dan Wabup Amar Saifudin, pertumbuhan ekonomi di Kota Soto ini selalu mencatatkan angka positif. Bahkan pertumbuhan ekonomi Lamongan selalu diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional. Di tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Lamongan mencapai 6,89 persen dan di tahun 2011 kembali naik menjadi 7,08 persen. Pertumbuhan ekonomi Lamongan ini diatas angka nasional tahun 2011 yang sebesar 6,5 persen.
Tingginya angka pertumbuhan ekonomi di Lamongan ini bukan berarti pemerintah daerah berhenti berinovasi. Bupati Fadeli menegaskan akan menjadikan tingginya pertumbuhan ekonomi ini berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa dinikmati semua masyarakat Lamongan di seluruh pelosok. Karena itulah fokus utama pembangunan di Lamongan adalah aksestabilitas dan kualitas.
Yakni peningkatan kuantitas akses masyarakat, baik infrastruktur maupun akses pendidikan dan kesehatan. Kemudian peningkatan kualitas akses infrastruktur, pendidikan serta kesehatan. Hal ini bukan hanya menjadi komitmen pemerintah daerah semata. Namun juga telah menjadi komitmen bersama mitra di DPRD Lamongan.
Komitmen perluasan akses untuk masyarakat ini mencatatkan kinerja positif Pemkab Lamongan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sejahtera itu bermakna bisa meningkatkan taraf pendidikan, kesehatan dan pendapatan yang oleh PBB diterjemahkan sebagai human development index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selama dua tahun terakhir, IPM di Lamongan selalu mengalami kenaikan.
Di bidang pendidikan, akses untuk masyarakat miskin diperluas dengan mengalokasikan 20 persen kuota di setiap sekolah untuk siswa dari keluarga tidak mampu. Bukan hanya untuk sekolah dengan status Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) saja, namun di semua SMP, SMA, dan SMK Negeri reguler di Lamongan wajib menyediakan kuota 20 persen siswa tidak mampu bebas dari biaya pendidikan apapun.
Perluasan akses masyarakat dibidang kesehatan diwujudkan dengan tetap dijalankannya program rawat jalan gratis di semua Puskesmas. Sementara bagi masyarakat yang tidak mampu, selain alokasi anggaran melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal), pemerintah daerah juga mengalokasikan anggaran di APBD sebesar Rp  2 Miliar melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi mereka yang belum tercover dalam data Jamkesmas.
Pembangunan infrastruktur jalan untuk mepercepat akses transportasi masyarakat juga menjadi prioritas utama. Bukan hanya kuantitas, namun juga kualitasnya. Tahun ini Bupati Fadeli menargetkan jalan dengan kondisi baik di Lamongan bisa mencapai 80 persen. Di Lamongan sendiri panjang jalan nasional/provinsi mencapai 126,36 kilometer, panjang jalan kabupaten 346,732 kilometer dan panjang jalan poros desa strategis mencapai 168 ribu kilometer.
Target itu diwujudkan dengan dilaksanakannnya kegiatan pembangunan jalan sepanjang 84,967 kilometer di tahun ini. Sehingga di akhir tahun nanti diprediksi jalan dalam kondisi baik bisa mencapai 282.587 kilometer. Sementara jalan dalam kondisi kurang baik akan tersisa hanya 64,145 kilometer.
Bidang pengairan ini juga menjadi prioritas karena terkait erat dengan banyak bidang lain seperti pertanian dan industri. Terlebih kontribusi terbesar dari 9 sektor Pendapatan Regional Domestik Buto (PDRB) Lamongan adalah sektor pertanian sebesar 44,48 persen disusul sektor perdagangan sebesar 31,99 persen.
Tahun ini, dengan anggaran Rp 10 miliar, dua waduk besar dinormalisasi, yakni Waduk German/Sugio dan Waduk Balonggangga/Sukodadi. Selain itu, delapan waduk lainnya juga dinormalisasi. Yakni Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung (Sarirejo), Waduk Semampirejo (Sambeng), Waduk Jogo (Sarirejo), Waduk Slatung (Kembangbahu), Waduk Ringinanom (Mantup), Waduk Cerokan (Kedungpring), Waduk Cacing (Sarirejo).
Di tahun 2010, IPM Lamongan berada di angka 69,63. Kemudian di akhir tahun 2011 lalu, IPM Lamongan kembali naik menjadi 69,95. Pendapatan perkapita masyarakat Lamongan juga menunjukkan tren peningkatan, jika di tahun 2010 sebesar Rp 9.474.775, di tahun 2011 naik menjadi Rp 10.393.825. 

Capaian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan selalu menjadi filosofi Pemkab Lamongan dalam bekerja. Baik di masa kini maupun di masa-masa mendatang. Semakin Jaya Lamonganku.....

0 komentar:

Post a Comment