Dalam
rangka memanfaatkan potensi air di wilayah Lamongan, terutama Kali Lamong, Rabu
(30/5), bertempat di Ruang Sabha Nirbawa diadakan Pertemuan konsultasi
Masyarakat bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS). Seperti
harapan yang diungkapkan oleh Sekkab Yuhronur Efendi dalam sambutannya saat
membuka acara. Dia berharap agar Kali Lamong bisa dimanfaatkan seoptimal
mungkin bagi kebaikan warga Lamongan.
Dalam
acara ini dilakukan tiga study menyangkut Waduk kali Lamong. Yaitu Detail
Desain (DD) Pembangunan Waduk Lamong, Rencana studi kelayakan pengelolaan DAS
terpadu DAS kali Lamong dan Review DD Kali Lamong. Kepala Bagian Tata Usaha
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Lilik Retno Cahyadiningsih
mengharapkan lewat acara ini peserta khususnya warga Lamongan yang lebih
mengenal daerah sekitar Kali Lamong bisa memberi masukan agar pembangunan waduk
bisa lebih maksimal.
Sementara
menurut Edy Sudariyanto, perwakilan dari PT.
Metana selaku konsultan pengerjaan, pekerjaan DD (Detail Desain) Pembangunan
Bendungan Lamong di Kali Lamong ini merupakan lanjutan dari tahapan studi yang
telah dilakukan pada tahun 2008 oleh PT.
Indra Karya yaitu Studi Kelayakan Waduk Lamong Dan Detail Desain Rehabilitasi
Bendung Karet Kali Lamong I, Embung Banjar Anyar. Sedangkan manfaat dari waduk
itu sendiri seperti adalah untuk pengendalian banjir Kali Lamong, daerah
layanan irigasi seluas 1600 Ha, dan air baku 2,5 m3/detik .
Dijelaskan
olehnya, lokasi rencana Waduk Lamong berada di Dusun Pedes, Desa Selorejo,
Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Lokasi ini berjarak
sekitar 17 km dari Kota Lamongan menuju arah Kabupaten Jombang. Atau dapat
ditempuh selama kurang lebih 1 jam dengan kendaraan roda empat.
Waduk
Lamong direncanakan akan membendung Sungai Lamong dengan daerah tangkapan air
seluas 196,4 km2. Waduk ini nantinya akan mempunyai volume tampungan
total 53,3 juta m3 dengan volume efektif 23,4 juta m3.
Konstruksi waduk direncanakan berupa Bendungan tipe urugan tanah berinti
lempung tegak dengan tinggi 20 m. Luas daerah layanan irigasi direncanakan
seluas 1600 ha dengan intensitas tanam untuk pola tanam padi-padi-palawija.
Meskipun
berdasarkan studi tahun 2008, diketahui bahwa Bendungan Lamong mempunyai 4
alternatif lokasi, Yaitu di Dusun Gampeng, Dusun Kedung Watu, Kedung Kidang,
dan Dusun Pedes . Tapi Lokasi yang tepat dijadikan bendungan di Kali Lamong
berdasarkan pertimbangan aspek teknis terletak di Dusun Pedes, Desa Selorejo,
Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.
Dalam
paparannya Edy Sudariyanto juga menjelaskan rencana lainnya untuk waduk itu.
Dikatakannya, waduk akan dibuat setinggi 20 meter (pada EL +50.00) dengan
panjang 940 meter sedangkan tipe tubuh bendungan adalah Urugan Tanah Homogen
dengan lapisan Inti.
Diharapkan
waduk ini akan memberikan manfaat sebagai tampungan untuk memenuhi kebutuhan
air bersih 1.56 m3/detik dan air irigasi untuk 1.600 Ha pada saat musim kemarau
dengan tampungan efektif 23 juta m3 dengan ketersediaan rata-rata pada musim
hujan mencapai 3 m3/detik dan musim kemarau 0,5 m3/detik.
Kali Lamong selama ini memang
lebih identik sebagai penyebab banjir di wilayah Lamongan, Gresik dan Surabaya.
Sementara airnya yang melimpah saat musim hujan selama ini terbuang percuma.
Karena itulah keberadaan waduk ini akan sangat bermanfaat. Selain sebagai
pengendali banjir juga penyedia sumber air baku untuk berbagai kebutuhan. Mulai
dari air bersih, pertanian bahkan industri di Lamongan Selatan.
0 komentar:
Post a Comment