Saturday, August 21, 2010

Terorisme dan Negara Islam

oleh Calon Mayit pada 20 Agustus 2010 jam 10:26
Kita tentu tidak bisa menolak takdir perubahan, kalau ternyata rakyatIndonesia yang mayoritas Islam ini kemudian mendukung penegakan negaraIslam.


Presiden SBY dalam keterangan persnya Bandara Halim Perdanakusumah,Senin (17/5) sebelum bertolak ke Singapura dan Malaysia menegaskantujuan dari para teroris adalah mendirikan negara Islam. Padahal,menurut SBY, pendirian negara Islam sudah rampung dalam sejarahIndonesia. Aksi teroris juga bergeser dari target asing ke pemerintah.Ciri lain, menurut Presiden, para teroris menolak kehidupanberdemokrasi yang ada di negeri ini. Padahal, demokrasi adalah sebuahpilihan atau hasil dari sebuah reformasi. Karena itu menurut presidenkeinginan mendirikan negara Islam dan sikap anti demokrasi tidak bisaditerima rakyat Indonesia .
Ada beberapa catatan penting kita dari pernyataan SBY ini. Antaralain , masalah pendirian negara Islam. Negara Islam adalah negara yangmenjadikan Islam sebagai asasnya dan syariat Islam sebagai aturansegala aspek kehidupan. Hal ini bukanlah persoalan sejarah, ataumasalah diterima oleh mayoritas rakyat banyak atau tidak. Tapi iniadalah masalah kewajiban dalam agama. Sudah seharusnya siapapun yangmenjadi muslim terikat pada syariat Islam dalam seluruh aspekkehidupannya termasuk bernegara, politik, ekonomi, dan pendidikan.Kewajiban ini merupakan konsekuensi keimanan seorang muslim kepadaAllah dan juga cerminan dari kecintaan kepada Allah SWT dan Rosul-Nyayang seharusnya dijadikan teladan. Semuanya itu diwujudkan denganterikat pada hukum-hukum Allah SWT yang bersumber dari Al Qur'an dan asSunnah.
Bukankah dalam berbagai kesempatan presiden SBY sering mengatakankita harus menjadikan Rosulullah SAW sebagai teladan kehidupan kita ?Kita tentu masih ingat ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomembacakan sambutan pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V,Jum'at (7/5) di Jakarta. Dalam pidatonya, presiden sendiri mengatakanIslam hadir sebagai jalan kehidupan manusia dan rahmat bagi seluruhalam. Tuntunan Alquran dan Sunnah adalah pedoman hidup dan jalan yanglurus untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.Rasulullah puntelah mencontohkan tatanan peradaban yang dibangun atas dasar iman dantakwa. "Kita memiliki tugas sejarah untuk membangun dan mengembalikankejayaan Islam!" tegas Presiden saat itu.

Kita juga ingat, ketika SBY memberikan kata sambutannya dalam ForumEkonomi Islam Sedunia di Jakarta (2 /3/2009),SBY juga mengajak negaraIslam bersatu atasi krisis dengan bersatu, negara-negara Islam akanbisa mengenang kembali kejayaan abad 13. Kalau bicara kejayaan Islamabad 13, tentu tidak bisa dipisahkan bahwa saat itu negara Islam yangdikenal dengan Khilafah Islam tegak dan menjalankan syariah Islam.

Menjadikan Al Qur'an dan as Sunnah sebagai pedoman hidup tentu bukanhanya dalam masalah ibadah ritual, moral, atau individual saja tetapidalam seluruh aspek kehidupan. Disinilah urgensi negara Islam yang akanmenerapkan syariah Islam secara keseluruhan. Adalah mustahil menerapkansyariah Islam secara keseluruhan kalau negaranya tidak berdasarkankepada Islam.
Tentu saja meskipun mendirikan negara Islam adalah kewajiban agama(syar'i), kita sepakat secara realita sosiologis, apakah negara Islamtegak atau tidak, sangat tergantung kepada masyarakat, dalam pengertiandukungan dan kesadaran masyarakat. Sistem apapun akan berjalan akantegak dan berjalan baik kalau di dukung oleh kesadaran masyarakat.Sistem demokrasi yang saat ini masih kita jadikan panutan karenamasyarakat kita masih mendukungnya. Artinya, kita tentu tidak bisamenolak takdir perubahan, kalau ternyata rakyat Indonesia yangmayoritas Islam ini kemudian mendukung penegakan negara Islam.

Namun, kita setuju bahwa upaya membangun kesadaran masyarakat untukmenegakkan negara Islam dilakukan bukan dengan jalan teror. Jalan ini ,bukanlah jalan yang ditempuh oleh Rosulullah SAW. Jalan ini bahkan bisakontraproduktif. Bagaimana mungkin rakyat akan mendukung syariat Islamkalau mereka ditakut-takuti dengan bom atau pembunuhan ? Hizbut Tahrirsendiri yang memang menginginkan negara Islam global berupa Khilafahdengan sangat tegas menggariskan metode perjuangannya yang tidakmenggunakan jalan kekerasan atau angkat senjata (non violence)

Takdir perubahan ini tidak bisa dicegah, apalagi kalau perubahan ini mengantarkan kepada kebaikan. Adalah sangat bodoh siapapun yang tidak mau berubah, gigih mempertahankan status-quo yang buruk padahal adasistem yang lebih baik di depan matanya. Justru kita mempertanyakansikap-sikap mempertahankan sistem demokrasi dan kapitalisme yangjelas-jelas didepan mata tampak kebobrokannya. Berbagai persoalan yangdiderita rakyat sekarang ini seperti kemiskinan ,pengangguran yangtinggi, kebodohan ,kriminalitas, adalah buah dari sistem kapitalismedimana diantara pilar pentingnya adalah sistem demokrasi?

Alih-alih mensejahterakan masyarakat , sistem demokrasi justru telahmenjadi alat penjajahan baru yang melahirkan berbagai UU dan kebijakanyang mengokohkan penjajahan asing. Demokrasi ternyata juga melahirkancorporation state, hanya menguntungkan segelintir pemilik modal danelit politisi bermoral bejat yang menumbuh suburkan praktik suapmenyuap dan tipu menipu .
Disisi lain, adalah suatu kebohongangan sekaligus kebodohanmengkaitkan kewajiban penegakan negara Islam dengan tindakan terorisme.Kita melihat ada agenda busuk dibalik pengkaitan ini, agenda agarmasyarakat kemudian takut , tertipu dan akhirnya tidak setuju denganpenegakan negara Islam. Upaya ini memang secara sistematis dilakukanoleh kekuatan-kekuatan imperialism yang khawatir akan kebangkitan Islam.
Upaya memberikan citra jelek terhadap syariah Islam ini disebutkandalam rekomendasi Ariel Cohen (The Heritage Foundation). Dia menulis :AS harus menyediakan dukungan pada media lokal untuk membeberkancontoh-contoh negatif dari aplikasi syariah, seperti potong tanganuntuk kejahatan ringan atau kepemilikan alkohol di Chechnya, keadaanAfghanistan di bawah Taliban atau Saudi Arabia, dan tempat lainnya.Perlu juga diekspose perang sipil yang dituduhkan kepada gerakan Islamdi Aljazair. (Hizb ut-Tahrir: An Emerging Threat to US Interests inCentral Asia )

Memang tegaknya negara Islam apalagi dalam wujud negara Islam global(al Khilafah al Islamiyah) sangat ditakuti oleh Barat. Mereka tahupersis tegaknya Khilafah akan menghentikan agenda penjajahan mereka dinegari Islam. Pada 14/5/2010, salah seorang mantan petinggi AngkatanBersenjata Inggris yang baru saja pensiun, Jenderal Richard Dannatdalam BBC's Today Program dengan sangat gamblang menyatakan perang diAfghanistan adalah perang melawan Islam.

Ketika ditanya tentang alasan pendudukan Afghanistan dengan tegas dinyatakan untuk mencegah agenda Islamist yang ingin menegakkanKhilafah Islam abad ke 14 dan 15, yang sekarang bergerak tumbuh dariAsia Selatan, Timur Tengah hingga Afrika Utara. Karena itu kita tentusangat kita sayangkan kalau SBY terjebak dalam propaganda Barat iniyang mengkaitkan terorisme dengan upaya penegakan syariah Islam ataunegara Islam.

0 komentar:

Post a Comment