Sebanyak
11 kecamatan di kabupaten Lamongan akan diadakan Survei Seismik 2D dan 3D NONA
untuk mengetahui kandungan migasnya. Kesebelas kecamatan yang disurvey PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) tersebut adalah
Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sambeng, Mantup, Sugio, Babat, Kedungpring,
Modo, Buluk, Ngimbang, dan Sukorame.
“Maksud
dari kegiatan (survey) ini adalah merekam data lapisan bawah permukaan bumi yang
diperkirakan ada kandungan minyak dan gas bumi dengan metode siesmik. Sedangkan
tujuannya adalah untuk mencari dan membuktikan ada tidaknya kandungan minyak
dan gas bumi serta untuk mengembangkan lapangan minyak dan gas bumi yang sudah
ada”, ungkap oleh salah satu angota tim Pertamina EP Rusdiono. Hal itu
disampaikannya pada acara Sosialisasi Survei Seismik 2D and 3D di ruang
Sabhadyaksa Setda Kabupaten Lamongan.
Dalam
acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Amar Saifudin itu tim dari Pertamina EP
juga memberikan penjelasan tentang tahapan proses survey ini dan tentang adanya
ganti rugi yang akan diberikan bila terjadi kerusakan. Rencana Program Survei
Seismik 2D total panjang lintasan untuk ± 151.5 km dengan volume pekerjaan
2.300 TT.
Sedangkan
Program Survey Seismik 3D seluas ± 522 km2 dengan volume pekerjaan
23.810 TT. Menanggapi pertanyaan dari tokoh masyrarat Kembangbahu tentang
apakah kegiatan ini akan mengurangi kesuburan tanah, pelaksana dari proyek
Survei tersebut menjamin tidak akan mengurangi kesuburan. “Justru akan menambah
kesuburan, karena bahan peledak yang digunakan itu sendiri adalah pupuk,“ kata
dia. Dalam sambutannya, Wakil
Bupati Lamongan, Amar Saifudin mengharapkan hasil survey dapat mengindikasikan
adanya potensi kandungan migas di Lamongan.
Sampai Berita ini dimuat, proses survey sudah memasuki area Kedungpring dan Sugio....
0 komentar:
Post a Comment